Orientasi Pembelajaran di PAUD, Antara Proses dan Hasil
Bagaimana sebetulnya orientasi pembelajaran atau pendidikan di PAUD? Apakah berorientasi pada proses atau hasil? Pertanyaan itu sedang dicari jawabannya oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD.
Mendikbud : Para Guru Mampu Berubah dan Berinovasi di Tengah Pandemi.
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Anwar Makariem, mengapresiasi para guru dan tenaga kependidikan, yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa di tengah situasi Pandemi Covid-19.
Selasa, 08 Desember 2020
Senin, 07 Desember 2020
Perkuat Semangat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-PNS, Kemendikbud Salurkan Bantuan Subsidi Upah
Unduh di link berikut :
- Peluncuran BSU PTK Kemdikbud
- Peluncuran BDU PTK Kemdikbud
Jaga Kesehatan Mental Anak Usia Dini, Pendidik dan Orang Tua Harus Berkolaborasi
Paudpedia—Anak-anak usia dini bisa dikatakan yang paling rentan untuk stress menghadapi situasi pandemic Covid-19 ini. Bayangkan, usia dini adalah usia dimana anak senang bermain dengan teman-temannya, namun karena pandemi, mereka dibatasi dalam bermain dengan teman-temannya dan hanya bermain di rumah berdama orang tuanya. Karena itu, jangan heran dan kaget, berbagai survey menunjukkan, banyak anak bosan dengan situasi pandemi ini.
Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua dan pendidik di Lembaga PAUD agar Kesehatan anak usia dini tetap terjaga selama pandemic?
Menurut Santi Ambarrukmi, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD Kemdikbud, pendidik dan orang tua harus berkolaborasi untuk menjaga Kesehatan mental anak usia dini.
“Proses pembelajaran berorientasi pada kualitas, tidak perlu menghabiskan kurikulum, tapi lebih ke kecakapan hidup sehari-hari. Orang tua sebaiknya fokus pada keunikan masing-masing anak dalam belajar, “ujarnya pada Webinar bertajuk “Mengelola Kesehatan mental AUD di masa pandemic Covid-19,” yang digelar Paudpedia, pada Sabtu, 14 November 2020 kemarin.
Kesehatan mental anak usia dini akan terjaga, kata Santi, bila anak merasa senang dan Bahagia karena berada dalam lingkungan yang aman, merasa diperhatikan, disayang, dihargai dan dipercaya oleh orang-orang dewasa di sekitarnya.
Bila hal itu sudah diperoleh, lanjut Santi, anak dapat belajar dengan baik, memecahkan masalah, dan bangkit dari situasi yang sulit, mengelola dan mengekspresikan emosi dengan cara yang positif, serta memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
Kesehatan mental anak usia dini juga bisa dijaga dengan menghindarkan anak dari kejadian yang traumatis, sedih, dan mudah marah yang berlebihan secara terusa menerus, merasa sangat cemas, ketakutan, atau mimpi buruk.
“Memang tidak mudah menjaga Kesehatan mental anak usia dini, karena pendidik tidak melihat langsung tapi lewat orang tua sehingga komunikasi dan kolaborasi pendidik dan orang tua memegang peranan penting selama anak belajar di rumah, “paparnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Santi, bahwa Lembaga PAUD diharapkan mengkombinasikan antara pengetahuan, teknologi, praktek, hingga matematika dalam proses pembelajaran. Hal itu dilakukan pendidik dengan cara-cara yang bisa mengambil hati anak sehingga si anak dapat menyerap apapun yang diberikan pendidik.
“Nah, orang tua harus menaruh perhatian pada hal-hal yang sedang dikerjakan anak anak dan memantau perkembangannya, “kata Santi.
Santi meyakini, jika Lembaga PAUD, pendidik dan orang tua memerankan fungsinya dengan semestinya, maka akan semakin besar kemungkinan anak menjadi orang yang berhasil di masa mendatang.
Yang paling penting, lanjut Santi, biarkan anak usia dini melakukan apa yang disebutnya “Merdeka bermain”, yakni bermain dengan cara-cara yang membahagiakan, menyenangkan, ceria, dan menggembirakan.
Terakhir, kata Santi, saat situasi normal, di Lembaga PAUD anak usia dini bisa ditanamkan karakter menghargai temannya, bersosialisasi, dan bekerjasama karena bertemu teman.
“Ketika kemudian belajar di rumah karena pandemi, tentunya hal itu tidak bisa dilakukan tapi orang tua bisa menanamkan karakter yang lain, misalnya ditanamkan bagaimana menghargai lingkungan sekitar, menghargai binatang peliharaan, tumbuhan, menjaga kebersihan, dan sejenisnya, “ujar Santi. Yanuar Jatnika
Sumber : https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/
Mendikbud : Para Guru Mampu Berubah dan Berinovasi di Tengah Pandemi
Paudpedia- Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Anwar Makariem, mengapresiasi para guru dan tenaga kependidikan, yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa di tengah situasi Pandemi Covid-19.
“Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran Bapak dan Ibu guru semua, pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasan, “kata Mendikbud, dalam sambutannya secara virtual saat memperingati Hari Guru Nasional 2020, 25Novemver 2020.
Menurut Mendikbud, dirinya mencatat banyak cerita-cerita tentang, dedikasi, dan kesungguhan para guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak terhenti. Antara lain melakukan pembelajaran daring, membuat anak-anak menjadi kelompok kecil dan didatangi secara bergiliran dan melakukan pembelajaran secara tatap muka di kelas dengan menggunakan jadwal bergilir dengan protokol yang sangat ketat. Selain itu, ada pula yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua siswa untuk membantu proses belajar mengajar di rumah.
“Bahkan yang menarik dan inspiratif, ada guru yang mencari sinyal di seberang sungai, “katanya.
Dikatakan Mendikbud, semua cerita itu menjadi bukti bahwa para guru merupakan pewaris para pejuang yang tidak mau menyerah dengan keadaan, mampu beradaptasi dengan terus belajar, berbagi, dan berkolaborasi.
Kesungguhan dan dedikasi para guru itu, lanjut Mendikbud, menjadi dasar bagi pemerintah untuk terus berkomitmen dan bersungguh-sungguh memperjuangkan hak para pendidik. Hal itu dilakukan melalui kebijakan rekrutmen guru negeri, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru.
Ditururkannya, berbagai kebijakan dan program telah dibuat Kemendikbud dalam masa pandemi ini, antara lain : (1) Bantuan kuota data internet; (2) Fleksibilitas penggunaan dana BOS; (3) Pengalokasian BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk bantuan Covid-19 di sekolah negeri dan swasta yang paling terdampak pandemi Covid-19; (4) Bantuan Subsidi Upah untuk guru dan tenaga kependidikan non-PNS; (5) Kurikulum Darurat: (6) Program Guru Belajar; (7) Laman Guru Berbagi: (8) Program Belajar dari Rumah TVRI: (9) Seri Webinar Masa Pandemi; dan sebagainya.
“Semua kebijakan dan program tersebut tidak lain dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan agar mampu melanjutkan pembelajaran untuk anak-anak Indonesia, “jelas Mendikbud.
Ditegaskan Mendikbud, berbagai upaya ditempuh Kemendikbud untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Beberapa upaya itu antara lain, pada tahun 2021, memperjuangkan guru-guru honorer menjadi guru dengan status sebagai Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan kuota cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Hal itu dilakukan melalui seleksi yang demokratis.
Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) mengusung tema “Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar”, HGN tahun ini memotivasi masyarakat untuk semangat dalam perjuangan melawan pandemi Covid-19.
Upacara Hari Guru Nasional 2020 ini dilaksanakan secara tatap muka dengan peserta terbatas dengan penerapan protocol Kesehatan. Upacara HGN 2020 Juga disiarkan langsung di Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan live streaming YouTube melalui kanal Kemendikbud RI. Acara ini dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu, antara lain RAN, Rinni Wulandari, Naura, Nola Be3, Lula Kamal dan Gitabumi Voices. Terdapat juga diskusi interaktif guru dan orang tua bersama Mendikbud dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril.
Sebagai rangkaian dari peringatan HGN, Kemendikbud juga memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan. Terdapat 150 guru jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus yang mendapatkan penghargaan kategori guru inovatif dan inspiratif.
Sumber : https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/
Minggu, 06 Desember 2020
Orientasi Pembelajaran di PAUD, Antara Proses dan Hasil
Paudpedia—Bagaimana sebetulnya orientasi pembelajaran atau pendidikan di PAUD? Apakah berorientasi pada proses atau hasil? Pertanyaan itu sedang dicari jawabannya oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD.
Menurut Ketua BAN PAUD dan PNF 2018-2022, Supriyono, masih terjadi perdebatan tentang hal itu. “Apakah Pembelajaran di PAUD itu berorientasi pada proses, output atau outcome atau bukan ketiga-tiganya?, “ Tanyanya dalam dalam Webinar “Strategi Membangun Ketangguhan Anak Usia Dini : Kolaborasi Lintas Sektoral “ yang digelar Direktorat PAUD bekerjasama dengan FEMA IPB, 22 November lalu.
Maksudnya, lanjut Supriyono, apakah hasil Pendidikan PAUD dinilai sesaat ketika wisuda atau ketika dewasa? Kalau dilihat saat wisuda, apakah itu betul-betul intervensi dari Lembaga PAUD.
“Mungkin betul hasil pembelajaran di PAUD. Mungkin benar, ketika anak bisa berjalan lurus dinyatakan sebagai hasil pendidikan.Tapi dalam kacamata keilmuan pendidikan, perubahan perilaku seorang anak tidak semata-mata hasil belajar tapi juga bisa karena kematangan si anak. Tetapi bagaimana mempercepat kematangan, belum tentu cocok juga, “jelasnya.
Membandingkan dengan pendidikan di SMK atau kursus, kata Supriyono, jelas beda. Pendidikan di SMK dan atau kursus itu jelas orientasinya pada hasil. Termasuk konsep “Merdeka Belajar” yang diusung Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Anwar Makariem, menurut Supriyono, orientasi jelas pada hasil kalau hanya diukur dari output Pendidikan. Hal itu bisa dilihat, bahwa dalam konsep Merdeka Belajar itu, peserta didik bisa belajar dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. “Hal itu jelas berorientasi pada hasil dan mengabaikan proses. Di jenjang PAUD, seperti apa, apakah dilihat dari hasilnya, atau kah prosesnya, “tanyanya.
Supriyono mengajak semua pihak untuk mengingat konsep dari Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, bahwa di jenjang anak usia dini perlu dilakukan proses bermain untuk belajar, sehingga Ki Hajar Dewantara menyebutkan taman kanak-kanak. Pengertian taman adalah tempat untuk bermain, bukan bukan tempat belajar.
“Karena itu, saya menyebut PAUD in status nacendi artinya, dalam proses penjadian. Ki Hajar Dewantara menyebut, pendidikan sebagai long termint, membutuhkan waktu yang panjang untuk melihat hasilnya. Kalau ada beberapa lembaga PAUD menawarkan output sebagai seling pointnya. menurut saya itu proses komersialisasi, “katanya. Yanuar Jatnika.
Sumber :https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/
Rilis Pembaruan Aplikasi Dapodik Versi 2021.b
Yth. Bapak/Ibu
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi
3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
4. Kepala LPMP
5. Kepala PP/BP PAUD dan Dikmas
6. Kepala PAUD,SKB, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan PKBM
di seluruh Indonesia
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Menindaklanjuti beberapa laporan terkait adanya bugs pada Aplikasi Dapodik versi 2021.a yang dapat mengganggu kelancaran sekolah dalam melakukan pemutakhiran data semester 1 Tahun Ajaran 2020/2021, maka saat ini dirilis Aplikasi Dapodik versi 2021.b yang telah dilakukan perbaikan.
Adapun pembaruan dan perbaikan yang dilakukan pada Aplikasi Dapodik versi 2021.b sebagai berikut:
- [Pembaruan] Penambahan Nomor Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) dan Nomor Seri Ijazah untuk jenjang PKBM dan SKB.
- [Pembaruan] Penambahan validasi riwayat pendidikan formal berjenjang untuk GTK.
- [Perbaikan] Menghilangkan isian lingkar kepala pada data rinci peserta didik untuk jenjang PKBM dan SKB.
- [Perbaikan] Perbaikan proses penentuan role pengguna dan peran.
- [Perbaikan] Penambahan beberapa atribut pelengkap pada endpoint getGTK pada fitur web service.
- [Perbaikan] Perubahan proses bisnis ketika akan melakukan sinkronisasi (harus memiliki hak akses sebagai kepala sekolah).
- [Perbaikan] Perbaikan bugs saat penambahan/perubahan akun GTK untuk jenjang PAUD, PKBM, SKB, dan SD.
- [Perbaikan] Perbaikan bugs pada saat menampilkan data pengguna di menu manajemen pengguna.
- [Perbaikan] Perbaikan bugs rombel daring untuk jenjang PKBM dan SKB.
- [Perbaikan] Perbaikan bugs saat penarikan data satuan pendidikan pada proses tarik data.
- [Perbaikan] Perbaikan bugs saat proses generate prefill nilai rapor.
Untuk melakukan update/pembaruan Aplikasi Dapodik versi 2021.b, sekolah tidak perlu melakukan uninstall pada aplikasi dapodik versi 2021.a Adapun proses untuk melakukan update/pembaruan Aplikasi Dapodik versi 2021.a dapat mengunduh dan install patch dapodik versi 2021.b, dengan mengikuti beberapa langkah berikut:
- Unduh file patch dapodik 2021.b pada menu unduhan laman https://dapo.kemdikbud.go.id/,
- setelah file patch dapodik 2021.b berhasil di unduh kemudian,
- Lakukan installasi sampai dengan selesai,
- Lakukan refresh (Ctrl + F5).
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Satu Data Pendidikan Indonesia
Admin Dapodik
Unduhan
https://cdn-dapodik.kemdikbud.go.id/rilis/Patch_Dapodik_2021.b.exe